Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan planned maintenance dengan baik. Beberapa diantaranya adalah :
1. Implementasi secara penuh 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) sehingga sikap mental kearah perubahan mulai terbentuk. Mulai dari mengorganisasi setiap equipment, membuat setiap equipment tempat yang semestinya, membersihkan equipment secara teratur sehingga pondasi sikap kearah perubahan mulai terbentuk.
2. Pembuatan KPI untuk planned maintenance ini harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan dimana KPI ini didefenisikan dengan jelas. Juga, KRA (Key Result Area) juga diidentifikasi untuk mempermudah tingkat keberhasilan implementasi. Biasanya KPI ini berasal dari PQCDSM (Productivity, Quality, Cost, Delivery, Safety dan Morale) yang didefenisikan untuk maintenance.
3. Philosophy/prinsip dari zero failure dipahami sebagai prinsip bersama dengan konsep yang sama. Pemikiran lama seperti "All equipment can fail" harus diubah menjadi "don’t let equipment fail" atau "Failure can be reduced to zero".
4. Hubungan planned maintenance dengan pillar lain sangatlah erat. Tidak ada pillar dalam TPM yang berdiri sendiri. Hubungan pillar planned mainteance dengan pillar lain haruslah jelas dipahami hubungannya dengan FI, AM, QM, SHE, T&E , EM dan OTPM.
5. Methodology dalam menggembangkan Planned Maintenance haruslah dilaksanakan secara komperhensif. Biasanya stage pertama yang dilakukan adalah research kondisi equipment sekarang termasuk history dari failure/replacement dari equipment tersebut. Dari hasil tersebut, dibuat program planned maintenance sesuai dengan panduan step by step implementasi planned maintenance.
Perlu diingat bahwa TPM sangat constraint terhadap cost reduction. Juga, maintenance personel developement menjadi faktor yang penting dalam kesuksesan implementasi planned maintenance.
No comments:
Post a Comment